Pentingnya Pendidikan Karakter dan Kejujuran

0
Pentingnya Pendidikan Karakter dan Kejujuran untuk Pendidikan

Menyikapi fenomena zaman sekarang kita bisa melihat orang yang berpendidikan tinggi dalam masalah agama belum tentu benar perilakunya. Transfer ilmu yang didapat di bangku perguruan tinggi belum tentu bisa membenahi moral manusia. Ternyata yang paling penting bukan transfer ilmunya, tetapi menanamkan ilmu melalui pendidikan karakter dan kejujuran. 

Bisa kita lihat fenomena hari ini, pendidikan yang didapat di bangku sekolah dan kuliah rata-rata hanya menyentuh otak dan pengetahuan saja, jadi belum bisa dikatakan efektif. Ini dikarenakan pendidikan hanya menyentuh aspek kognitif, tidak membentuk perilaku pribadi seseorang, selain itu hukum yang seharusnya menjadi landasan dan pijakan belum sepenuhnya ditegakkan.

Agama belum sepenuhnya membina masyarakat karena faktanya masih ada sejumlah tokoh agama yang sempat terlibat kasus hukum. Terkait hal ini memang diperlukan upaya khusus untuk memperbaiki dan mencari sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perilaku dan kebutuhan. Disini bukan hanya kejujuran yang dibutuhkan, tapi tanggung jawab dan spirit yang pantang menyerah.

Pendidikan di tanah air kita tidak sepenuhnya bisa dikatakan gagal, ada juga yang masih bisa dikatakan baik. Ironisnya masih ada saja contoh perilaku buruk di institusi pendidikan. Misalnya profesor yang mengambil jalan pintas untuk memuluskan karir dan memperoleh gelar atau titel, mereka jadi plagiat dengan meniru atau menjiplak karya orang lain.

Disini memang dituntut peran serta pemuka agama, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat dan warga untuk memperbaiki sistem pendidikan agar lebih efektif dan menemukan model yang tepat untuk pendidikan di Indonesia karena di negara-negara lain pun ternyata mereka memiliki model pendidikan yang bisa diterapkan dan menuai hasil yang diharapkan.

Maraknya praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang jabatan merupakan tanggungjawab pemerintah. Ini lagi-lagi dikarenakan kurangnya porsi pendidikan moral dan agama yang didapat para generasi penerus di sekolah. Mereka yang kurang pendidikan moral dan agama di sekolah kelak rumad di developer properti syariah dewasa dan tiba masanya meneruskan estafet generasi yang telah usai masa tugasnya akan dengan mudah tergoda dengan godaan jabatan dan hal-hal yang merusak lainnya. 

Hal ini berkorelasi juga dengan pendidik yang memang kurang memiliki dasar pendidikan moral dan agama. Mereka akhirnya kurang memiliki integritas dan tidak bisa dijadikan panutan. Di negeri kita tercinta memang pendidikan karakter mental harus dimiliki dan dikuasai para pendidik yang akhirnya bisa diajarkan ke peserta didiknya. 
Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !