Semua orang sepertinya pernah menikmati makananan khas Indonesia yang satu ini. Yup, tempe merupakan salah satu makanan tradisional yang terbuat dari bahan baku kacang kedelai yang sangat familier dan sangat mudah dijumpai di semua pasar di Indonesia.
Tempe merupakan makanan yang kaya akan protein nabati dan kalsium tinggi yang kesemuanya itu terkandung dari kacang kedelai sebagai bahannya. Selain itu karena harganya yang terjangkau dan mudah didapatkan, tempe juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan dan masakan yang nikmat dan diminati orang banyak.
Walaupun mudah didapatkan dibanyak tempat, bagi Anda yang ingin mencoba untuk membuatnya sendiri di rumah, berikut okenyacom mencoba menyajikan proses pembuatannya kepada Anda. Proses pembuatan tempe ini cenderung memakan waktu yang cukup lama. Lamanya proses pembuatan tempe ini dikarenakan adanya tahapan fermentasi yang memakan waktu tidak sebentar.
Cara Membuat Tempe Bergizi Tinggi
Bahan:
Bahan utama untuk membuat tempe ini sudah pasti adalah kedelai. Kedelai yang digunakan diusahakan harus kedelai yang berkualitas bagus dan bersih dari kotoran maupun kerikil.
Bahan lain yang diperlukan adalah ragi tempe, karena pembuatan tempe harus melalui tahap permentasi. Ragi tempe bisa Anda dapatkan di pasar-pasar disekitar lingkungan Anda.
Alat yang digunakan:
- Kompor gas atau bisa juga tungku tanah liat
- Panci besar/ dandang/ drum (jika membuat dengan skala besar)
- Tampah dan sendok kayu
- Keranjang bambu
- Plastik dan daun untuk membungkus
Langkah Pembuatan:
Pada proses pembuatan tempe, ada beberapa tahapan yang harus Anda lakukan. Berikut tahapannya:
- Pencucian kedelai
Proses pencucian kedelai ini bertujuan untuk membersihkan kedelai. Selain dicuci, kedelai juga harus direndam. Perendaman ini untuk menyeleksi kotoran, kerikil dan juga kedelai yang rusak atau tidak layak konsumsi (Kedelai yang rusak biasanya akan mengambang). Setelah itu bilas kedelai hingga benar-benar bersih.
Proses pencucian ini merupakan bagian yang cukup penting karena jika kedelai tidak bersih maka tempe yang dihasilkan tidak akan tahan lama.
- Perebusan
Langkah selanjutnya adalah perebusan kedelai yang sudah dicuci bersih. Perebusan kedelai ini menggunakan panci kecil atau sedang, jika untuk skala besar, Anda bisa menggunakan panci besar atau drum .
Usahakan air yang digunakan untuk merebus kedelai ini dengan menggunakan air sumur atau air mineral, bukan air PDAM, karena air PDAM seringkali mengandung kaporit. Kandungan kaporit yang terkandung dalam air bisa menghambat proses fermentasi.
Selanjutnya rebus kedelai tersebut hingga matang atau empuk (biasanya memakan waktu hingga 3 sampai 4 jam).
- Pemisahan Kulit Kedelai/ Penggilasan
Setelah direbus hingga matang, angkatlah kedelai dan didinginkan. Selanjutnya rendamlah kedalam air bersih selama 6 sampai 12 jam untuk memudahkan pengelupasan kulit kedelai. Pengelupasan kulit kedelai ini bisa dengan cara diremas-remas dengan tangan atau untuk sekala besar biasanya diinjak-injak dengan kaki didalam keranjang bambu supaya kulit terkelupas dan kedelai terpecah.
Selanjutnya cucilah kedelai tersebut dengan air mengalir supaya kulit dan bijinya terpisah.
- Perebusan Kembali
Selanjutnya kedelai yang sudah tak berkulit dan terpecah tersebut direbus kembali untuk menghilangkan bau, kotoran dan bakteri yang mungkin masuk selama proses pemisahan kulit atau penggilasan agar proses fermentasi berjalan dengan baik. Perebusan kedua ini tidak perlu waktu yang lama cukup lama. Cukuplah merebus hingga air mendidih karena pada dasarnya kedelai tersebut sudah matang pada perebusan pertama.
Sebenarnya proses perebusan kedua ini bisa digantikan dengan hanya menyiramkan air panas mendidih pada kedelai tadi. Namun untuk memastikan tidak adanya bakteri lebih baik kedelai tersebut direbus saja.
Setelah airnya cukup dingin, angkat dan tiriskan kedelai lalu simpan kedelai secara tipis dan merata diatas tampah atau tempat yang disediakan.
- Peragian
Inilah bagian yang paling penting dan paling menentukan berhasil tidaknya proses pembuatan tempe karena proses peragian ini merupakan proses fermentasi dari kedelai menjadi tempe.
Peragian bisa dilakukan jika kedelai sudah mulai mengering dalam kondisi hangat. Jika terlalu panas ragi tidak akan bekerja dan jika terlalu dingin ragi bekerja tidak maksimal.
Ragi yang dibutuhkan untuk membuat tempe ini kira-kira 2% dari jumlah kedelai yang dimasak. Tapi hal ini tergantung pula pada suhu udara yang ada. Sebagai contoh jika suhu udara normal untuk 100 kg kedelai, maka dibutuhkan 7 sdm ragi, namun jika suhu udara dingin, maka lebih banyak ragi yang dibutuhkan.
Proses peragian ini dilakukan dengan menaburkan ragi secara merata diatas kedelai, dan selanjutnya kedelai harus diaduk-aduk hingga ragi bener-benar menyebar dan merata.
- Pembungkusan
Tahap selanjutnya adalah pembungkusan kedelai yang sudah diberi ragi. Pembungkusan bisa dengan media daun pisang, plastik atau bahan lainnya.
Untuk pembungkusan dalam plastik atau daun, maka perlu diberi lubang udara supaya ragi mendapatkan udara selama fermentasi.
- Pemeraman
Langkah selanjutnya adalah pemeraman yaitu penyimpanan kedelai yang sudah dibungkus dalam suhu kamar atau suhu udara yang hangat agar proses fermentasi berjalan efektif. Proses ini membutuhkaan waktu sekitar sehari semalam atau 24 jam. Setelah proses pemeraman tahap akhir adalah tempe yang sudah diperam diangin-anginkan atau diberi udara bebas. Setelah diangin-anginkan maka tempe siap diolah ataupun dipasarkan.
Demikianlah langkah dan proses pembuatan tempe bergizi tinggi yang bisa Anda ikuti jika Anda ingin membuat tempe sendiri. Mudah-mudahan cara mudah membuat tempe tersebut diatas bisa menjawab rasa penasaran Anda dalam menjawab pertanyaan tentang bagaimana cara membuat tempe dan proses serta langkah-langkahnya.