Seperti yang sudah kita ketahui bersama, hujan merupakan peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi. Hujan sendiri juga merupakan siklus air di bumi yang diciptakan oleh Allah. Allah menurunkan hujan tidaklah sia-sia. Hujan yang Allah turunkan memiliki beberapa hikmah, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Wujud nyata dari rahmat Allah untuk seluruh makhluk
- Rizki bagi seluruh makhluk
- Pertolongan untuk para wali Allah
- Sebagai alat untuk bersuci hamba-hamba Allah
- Permisalan akan kekuasaan Allah menghidupkan kembali makhluk kelak pada hari kiamat
- Adzab atas para pelaku maksiat
Wah, ternyata hujan yang biasa kita lihat tatkala musim hujan mengandung banyak hikmah ya Sob. So, buat Sobat semua berikut Admin sajikan 5 puisi tentang hujan yang bisa Sobat hayati dan pahami maknanya.
Hujan Hari Ini
Hari ini sempat gerimis..
Sedikit menyejukan udara yang begitu panas
Memandang dari balik jendela kamarku
Memandanginya....!
Meski terlelap
Meski dari jauh
Masih merasakan kesejukannya
Hujan...
Anugerah Tuhan yang Maha tinggi
Kabar gembira bagi bunga-bunga, dahan, dan akar-akar
Hujan kian melembutkan hati
Pun hatiku yang tengah merajuk padaNya
Sedikit menyejukan udara yang begitu panas
Memandang dari balik jendela kamarku
Memandanginya....!
Meski terlelap
Meski dari jauh
Masih merasakan kesejukannya
Hujan...
Anugerah Tuhan yang Maha tinggi
Kabar gembira bagi bunga-bunga, dahan, dan akar-akar
Hujan kian melembutkan hati
Pun hatiku yang tengah merajuk padaNya
Hujan, yang mengenakan mantel, sepatu panjang, dan
payung, berdiri di samping tiang listrik. Katanya kepada
lampu jalan, “Tutup matamu dan tidurlah. Biar kujaga
malam.”
“Kau hujan memang suka serba kelam serba gaib serba suara
desah; asalmu dari laut, langit, dan bumi; kembalilah,
jangan menggodaku tidur. Aku sahabat manusia. Ia suka
terang.”
lampu jalan, “Tutup matamu dan tidurlah. Biar kujaga
malam.”
“Kau hujan memang suka serba kelam serba gaib serba suara
desah; asalmu dari laut, langit, dan bumi; kembalilah,
jangan menggodaku tidur. Aku sahabat manusia. Ia suka
terang.”
Mendung kian menutupi sinar mentari, rintik hujan mulai basahi embun pagi,
Selamat pagi duhai pujaan hati, jadilah mentari pagi ini untuk menerangi hati.
Saat hujan turun di pagi hari, aku enggan untuk mengeluh, karena yang aku lihat,
Pagi tidak pernah berubah, pagi adalah waktu untuk melangkah
Selamat pagi sahabat, selamat beraktifitas.
Lihatlah, meski hujan turun pagi ini,
Mereka yang berhati pejuang tetap harus memulai mimpinya.
Petani, pedagang, pelajar, pendidik dan lain sebagainya tetap melawan cuaca.
Semangat pagi dan semangat pagi.
Hujan di pagi hari seperti membasuh bening embun,
Yang mengajarkan kita bahwa tidak ada manusia yang sempurna.
Sebening apapun hati kita, terkadang kita harus membasuhnya agar lebih baik dan lebih baik lagi, selamat pagi.
Sungguh kita tidak boleh mencaci atau mengeluhkan cuaca yang terjadi,
Apapun yang terjadi pagi ini adalah tetap anugerah hidup,
Sungguh benar-benar anugerah bahwa kita masih diberi setarik nafas untuk menikmati indahnya pagi, selamat pagi dan cobalah hadapi saja hari ini.
Siapa yang tahu akan indahnya malam akan berganti badai keesokan harinya,
Tidak ada yang tahu, karena seperti itulah hidup. Terkadang kita harus terbangun di pagi hari yang mendung dan disertai angin kencang. Selamat pagi semoga hari ini lebih baik.
Aku rindukan sinar mentari, rindukan sejuk embun pagi ini,
Meskipun hujan basahi seluruh tanah negeri, aku ingin engkau tahu bahwa aku merindukanmu. Selamat pagi.
Pagi tidak pernah berubah, pagi adalah waktu untuk melangkah
Selamat pagi sahabat, selamat beraktifitas.
Lihatlah, meski hujan turun pagi ini,
Mereka yang berhati pejuang tetap harus memulai mimpinya.
Petani, pedagang, pelajar, pendidik dan lain sebagainya tetap melawan cuaca.
Semangat pagi dan semangat pagi.
Hujan di pagi hari seperti membasuh bening embun,
Yang mengajarkan kita bahwa tidak ada manusia yang sempurna.
Sebening apapun hati kita, terkadang kita harus membasuhnya agar lebih baik dan lebih baik lagi, selamat pagi.
Sungguh kita tidak boleh mencaci atau mengeluhkan cuaca yang terjadi,
Apapun yang terjadi pagi ini adalah tetap anugerah hidup,
Sungguh benar-benar anugerah bahwa kita masih diberi setarik nafas untuk menikmati indahnya pagi, selamat pagi dan cobalah hadapi saja hari ini.
Siapa yang tahu akan indahnya malam akan berganti badai keesokan harinya,
Tidak ada yang tahu, karena seperti itulah hidup. Terkadang kita harus terbangun di pagi hari yang mendung dan disertai angin kencang. Selamat pagi semoga hari ini lebih baik.
Aku rindukan sinar mentari, rindukan sejuk embun pagi ini,
Meskipun hujan basahi seluruh tanah negeri, aku ingin engkau tahu bahwa aku merindukanmu. Selamat pagi.
Hujan turun semalaman. Paginya jalak berkicau dan daun jambu bersemi;
Mereka tidak mengenal gurindam dan peribahasa, tapi menghayati adat kita yang purba
Tahu kapan harus berbuat sesuatu, agar kita manusia, merasa bahagia.
Mereka tidak pernah bisa menguraikan hakikat kata-kata mutiara,
Tapi tahu kapan harus berbuat sesuatu, agar kita merasa tidak sepenuhnya sia-sia
Mereka tidak mengenal gurindam dan peribahasa, tapi menghayati adat kita yang purba
Tahu kapan harus berbuat sesuatu, agar kita manusia, merasa bahagia.
Mereka tidak pernah bisa menguraikan hakikat kata-kata mutiara,
Tapi tahu kapan harus berbuat sesuatu, agar kita merasa tidak sepenuhnya sia-sia
Ada yang ingin menjaring hujan
dengan pepatah-petitih tua
yang tak lekang meski basah -
hujan buru-buru menghapusnya
ada yang ingin mengurung hujan
dalam sebuah alinea panjang
yang tak kacau meski kuyup -
hujan malah sibuk menyuntingnya
ada yang ingin membebaskan hujan
dengan telapak tangan
yang jari-jarinya bergerak gemas -
hujan pun tersirap: air mata
yang tak lekang meski basah -
hujan buru-buru menghapusnya
ada yang ingin mengurung hujan
dalam sebuah alinea panjang
yang tak kacau meski kuyup -
hujan malah sibuk menyuntingnya
ada yang ingin membebaskan hujan
dengan telapak tangan
yang jari-jarinya bergerak gemas -
hujan pun tersirap: air mata